Sektor keuangan Afrika Selatan tetap tangguh di tengah tantangan yang ditimbulkan oleh pandemi. Reserve Bank mengatakan prospek stabilitas keuangan telah meningkat dalam enam bulan terakhir sejalan dengan pemulihan ekonomi yang lebih kuat dari yang diharapkan.
Bank Sentral mengatakan keuntungan lembaga keuangan pulih setelah penurunan tajam tahun lalu.
Kekhawatiran pertumbuhan global dan tantangan struktural domestik diperkirakan akan berdampak negatif terhadap pemulihan ekonomi ke depan.
Kondisi lembaga keuangan Afrika Selatan membaik menyusul guncangan yang dialami tahun lalu akibat COVID-19.
Reserve Bank mengatakan lembaga keuangan mulai kembali ke profitabilitas pra-pandemi.
Dikatakan stress test menunjukkan bahwa sektor perbankan akan tetap dikapitalisasi secara memadai jika terjadi guncangan di masa depan.
Tetapi dikatakan sejumlah risiko material tetap ada. Mereka termasuk tingkat utang yang tinggi, tingkat keterkaitan yang tinggi antara sektor keuangan dan risiko kedaulatan dan berkelanjutan yang ditimbulkan oleh COVID-19.
Sektor keuangan SA tetap tangguh di tengah tantangan COVID-19:
‘Utang publik diproyeksikan tumbuh lebih jauh’
Gubernur Reserve Bank Lesetja Kganyago mengatakan, “Hubungan antara sektor keuangan dan pemerintah juga kemungkinan akan tetap menjadi risiko utama bagi stabilitas keuangan dalam jangka menengah, eksposur perantara keuangan domestik kepada pemerintah tetap tinggi sementara utang publik diproyeksikan tumbuh. lebih lanjut dalam jangka menengah. Kajian stabilitas keuangan menyajikan analisis rinci mengenai kerentanan tersebut dan potensi kerentanan lainnya dalam sistem keuangan domestik. Namun, secara keseluruhan, sistem keuangan SA telah menunjukkan ketahanan yang relatif tinggi di bawah kondisi yang sangat menantang.”
Reserve Bank mengatakan stress test yang dilakukan pada enam bank terbesar di Afrika Selatan menunjukkan bahwa bahkan di bawah skenario resesi double-dip yang merugikan, sektor perbankan akan tetap dikapitalisasi secara memadai.
Vafa Anvari dari Reserve Bank mengatakan, “Kemungkinan gelombang keempat dan selanjutnya dari infeksi COVID-19 yang mungkin disebabkan oleh rendahnya tingkat vaksinasi di negara ini dan potensi pembatasan kegiatan ekonomi yang akan menyertainya, mengancam pemulihan ekonomi. dan dapat memiliki efek limpahan pada stabilitas keuangan.”
Laporan itu mengatakan kerusuhan sipil Juli mengganggu penyediaan layanan keuangan di daerah yang terkena dampak, tetapi ini hanya sementara. Dikatakan dalam hal kerusakan fisik, bank memperkirakan kerusakan senilai lebih dari R700 juta terjadi pada bangunan dan cabang.
Selain kerusakan fisik, lebih dari R300 juta hilang karena pencurian uang tunai, aset cabang, dan barang lainnya.
Kerusakan senilai R480 juta terjadi pada ATM, dengan lebih dari 1.200 ATM terkena dampaknya. Namun dikatakan sebagian besar kerusakan fisik diasuransikan.
Posted By : keluaran hongkong