KwaZulu-Natal Pembangunan Sosial MEC, Nonhlanhla Khoza, telah menyatakan keprihatinan mendalam tentang tingkat kehamilan yang tinggi di antara anak perempuan di bawah usia 15 tahun di provinsi tersebut.
Khoza mengatakan sekitar 21.000 anak perempuan dalam kelompok usia tersebut hamil pada tahun keuangan saat ini.
Dia berbicara di Area Mpandwini di Mbumbulu, selatan Durban, di mana pemerintah dan para pemimpin adat membahas peran laki-laki dalam mengekang Kekerasan Berbasis Gender pada hari Sabtu.
“Melihat statistik, Anda mengatakan pada diri sendiri ‘siapa yang membuat mereka hamil’ karena mereka mulai dari usia 9 hingga 14 tahun. Jadi kami prihatin bahwa selama ini, kami memiliki program yang berbicara dengan perempuan tetapi sudah saatnya kami memiliki inisiatif [that] berbicara dengan laki-laki untuk mengekang momok Kekerasan Berbasis Gender. Kami perlu menangkap pelakunya karena yang satu itu tidak besar dan yang satu itu pemerkosaan,” kata Khoza.
Menyerukan para pemimpin adat untuk bertindak melawan Kekerasan Berbasis Gender
Perdana Menteri KwaZulu-Natal Sihle Zikalala mengimbau para pemimpin adat untuk tidak terlibat dalam kejahatan yang dilakukan terhadap anak-anak. Beberapa tokoh adat dikritik karena memaksakan praktik yang melanggar hak perempuan dan anak. Zikalala berbicara di acara Hari Pria Internasional di Mbumbulu, Durban Selatan.
DISKUSI | Jumlah kehamilan remaja yang mengejutkan di Gauteng (19 Agustus 2021)
Kehamilan Remaja: Masalah Nasional
Sementara itu, Menteri Pendidikan Dasar Angie Motshekga mengatakan kehamilan remaja telah menjadi krisis nasional di Afrika Selatan.
Departemen Kesehatan Gauteng baru-baru ini merilis pernyataan yang mengatakan 23.000 anak perempuan di bawah usia 18 tahun melahirkan antara April 2020 dan Maret 2021.
934 dari gadis-gadis itu berusia kurang dari 14 tahun. Dikatakan 14.577 anak perempuan di bawah usia 19 tahun melahirkan pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Motshekga mengatakan tingkat kehamilan remaja yang mengkhawatirkan tidak hanya menjadi masalah di Gauteng, tetapi merupakan masalah nasional yang membutuhkan tindakan segera.
“Departemen Pendidikan Dasar dan pemangku kepentingan, kami berkomitmen untuk mengintensifkan pelaksanaan program pendidikan seksualitas komprehensif yang bertujuan untuk memberdayakan kaum muda dengan informasi yang sesuai dengan usia. Kita perlu, sekali lagi, untuk memobilisasi komunitas dan pemangku kepentingan kita untuk bersatu melawan momok ini. Waktunya telah tiba untuk mengubur perbedaan kami dengan sektor agama, kepemimpinan tradisional, dan orang tua yang tidak membaca materi, tetapi tertipu dengan disinformasi seputar program yang kami laksanakan dengan sukses dengan orang tua lain,” kata Motshekga.
Posted By : pengeluaran hk hari ini